Rabu, 19 Desember 2018

Pengertian Pelek, Fungsi Pelek, Konstruksi Pelek Dan Tipe-tipe Pelek Beserta Spesifikasinya


PELEK (DISC WHEEL)

Pelek merupakan komponen yang vital bagi keselamatan dalam pengemudian, sehingga harus cukup kuat menahan beban vertikal dan beban samping, gay pengendaraan dan pengereman, serta berbagai gaya yang menumpunya. Pelek juga harus seringan mungkin dan harus balance sehingga dapat berputar dengan milis pada kecepatan tinggi dengan rim yang dirancang dengan tepat agar dapat menahan ban dengan kuat.

Pelek diikat dengan kuat pada baut tanam (hub bolt) yang dipasang pada axle hub dengan mur roda. Mur roda dibuat sedemikian rupa sehingga pelek dapat menempatkan posisinya dengan tepat dan center secara otomatis pada axle hub saat pemasangan.
Konstruksi pelek



Tipe Pelek

Pelek dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya. Ada dua tipe yang umumnya digunakan sekarang, yaitu baja press dan campuran besi tuang (cast-light alloy).

1. Pelek Baja Press
Pelek tipe (pressed-steel disc wheel) ini terdiri atas rim yang dilas ke disc. Disc dibuat dari lembaran baja uang dipres. Konstruksi seperti ini mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan kualitasnya merata.




2. Pelek dari bahan campuran besi tuang
Pelek (cast light-alloy disc wheel) ini terbuat dari bahan campuran biasanya dari alumunium atau magnesium. Pada umumnya digunakan untuk mengurangi berat dan menambah penampilan kendaraan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menangani pelek alumunium berikut ini adalah :
  • Pada kendaraan yang menggunakan pelek alumunium, bila melepasnya untuk sementara, umpannya untuk rotasi ban, perbaikan, atau bila memasang pelek yang baru pada kendaraan, maka setelah 1500 km roda dipasang periksalah kekerasan mur rodanya.
  • Bila menggunakan rantai ban, berhati-hatilah memasangnya agar tidak merusak alumunium.
  • Gunakanlah khusus untuk pelek alumunium.
  • Bila perlu membaca cerita roda, gunakanlah balance weight khusus untuk pelek alumunium. Gunakanlah palu plastik atau karet dan bukan logam untuk memasangnya.
  • Seperti halnya pelek jenis lainnya, periksalah pelek alumunium secara teratur.



SISTEM KODE SPESIFIKASI PELEK

Kode spesifikasi pelek
Kode spesifikasi pelek


Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri. Biasanya meliputi lebar, bentuk diameter pelek.
Misalnya : 5.50  F  x  15 SDC
Keterangan :
5,50 : Lebar pelek (dalam inchi)
F : Bentuk flens pelek
15 : Diameter pelek (dalam inchi)
SDC : Tipe rim

Pengertian Ban, Fungsi Ban, Konstruksi Ban Dan Jenis-jenis Ban

BAN

Ban pneumatic diisi dengan udara bertekanan yang digunakan pada kendaraan. Ban merupakan salah satu bagian dari kendaraan yang berhubungan langsung dengan permukaan jalan. Ban dipasangkan pada pelek sebelum dipergunakan pada kendaraan, oleh karena itu ban dan pelek saling berhubungan.

1. BAN

Ban berfungsi sebagai berikut :


  • Menahan seluruh berat kendaraan.
  • Ban berhubungan dengan permukaan jalan sehingga ban dapat memindahkan gaya gerak, gaya pengereman kendaraan di jalan, dan mengontrol mulai jalan, akselerasi, deselerasi, pengereman dan berbelok.
  • Mengurangi kekuatan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan.
  • Memberikan kenyamanan dalam berkendara.

KONTRUKSI BAN

Konstruksi dasar ban
Konstruksi Ban


1. Carcass (Casing)
Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi dan juga  cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply (layer) dari tire cord (lembaran anyaman pararel dari bahan yang kuat) yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau trucuk biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari Polyester atau nylon. Ban diklasifikasikan menurut arah Cord yaitu ban tipe radial dan bias ply.

2. Tread
Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi Carcass terhadap kepuasan dan kerusakan disebabkan oleh permukaan jalan. Tread adalah bagian yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan akibat gesekan yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan.

Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread, dan dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan jalan sesuai kebutuhan jalanan.

3. Sidewall
Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass terhadap kerusakan dari luar ban. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus-menerus melenturkan di bawah beban yang dipikul oleh kendaraan selama berjalan.

Di sidewall tercantum informasi nama pabrik pembuat, ukuran ban, tanggal dibuatnya dan informasi lainnya.

4. Breaker
Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan tread yang memperkuat daya rekat antara keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Car ada dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply.

Ban untuk bus dan truk serta trucuk ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan Polyester.

5. Belt (rigit breaker)
Belt atau rigit breaker adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara Carcass dan karet tread untuk menahan Car ada dengan kuat. Rigit breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester digunakan untuk ban mobil penumy, sedangkan rigit breaker dari kawat baja digunakan untuk ban bus dan truk.

6. Bead
 Bead terbuat dari kawat baja yang berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari rim(pelek) dari berbagai gaya yang bekerja pada sisi bebas atau bagian samping ply  yang disebut kawat bead. Tekanan udara di dalam ban mendorong bead keluar pada rim (pelek) dan tertahan kuat. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip, kontruksi, flipper beard toe, bead heel, bead base, chafer, and bear wire.

Konstruksi dasar bead
Kontruksi Bead


Flipper : pembungkus bead wire yang memiliki bentuk  sedemikian rupa yang cocok dengan bentuk ban pada bead (memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga) dengan tujuan untuk menjaga posisi bead agar tidak bergeser saat digunakan maupun penggantian ban.

Bead toe : bagian bead sebelah dalam.

Bead heel : bagian bead yang kontak dengan rim (pelek) pada flens.

Bead base : bagian bead yang berada diantara bead toe dan bead heel yang berbentuk datar.

Chafer : merupakan lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena gesekan dengan rim (pelek).

Bead wire : kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin pemasangan ban ke rim (pelek).

Bead chipper : berfungsi untuk melindungi area sidewall paling bawah.


MACAM MACAM POLA TELAPAK BAN (TREAD)

Tread dibuat dengan berbagai macam pola dengan tujuan yang berbeda-beda, salah satunya yakni untuk membuang air. Perbedaan ini dapat mempengaruhi banyak hal dalam berbagai faktor yang timbul akibat kondisi permukaan jalan serta jenis kendaraan yang menggunakannya.

1. Pola Rib
Pola Rib berbentuk beberapa alur zig-zag pararel yang mengelilingi ban. Pola ini sangat cocok untuk berjalan di jalan dengan permukaan yang rata pada kecepatan tinggi (highway).

Pola Rib

Pola Rib memiliki karakteristik sebagai berikut :

  • Mempunyai tahanan gelinding (rolling resistance) yang kecil bagi ban.
  • Side-slipping resistance lebih besar sehingga kendaraan lebih mudah dikendalikan.
  • Suara yang ditimbulkan oleh ban kecil.
  • Tenaga tariknya kurang baik bila dibandingkan dengan ban yang menggunakan pola lug.


2. Pola Lug
Pola Lug memiliki alur tegak lurus terhadap garis keliling ban. Pola ini banyak dipakai pada ban mesin kontruksi dan truk. Pola tread ini cocok digunakan untuk berjalan pada jalan yang tidak rata dan lunak (jalan tanah).

Pola Lug

Pola Lug memiliki karakteristik sebagai berikut ini :

  • Mempunyai tenaga tarik yang baik.
  • Tahanan gelinding (Rolling resistance) ban cukup tinggi.
  • Tread pada daerah Lug lebih mudah aus tidak mmerata.
  • Suara yang ditimbulkan oleh ban lebih besar.

3. Pola Rib dan Lug
Pola Rib and Lug merupakan gabungan antara pola ini dan Lug dengan tujuan untuk memperbaiki kestabilan dalam menghadapi dan banyak dipakai pada ban-ban bus dan truck, dan cocok dijalankan pada jalan yang rata maupun tidak rata ( jalan berpasir dan berbatu).

Pola Rib dan Lug


Pola Rib dan Lug memiliki karakteristik sebagai berikut ini :


  • Pola Rib yang melingkar pada keliling ban dapat menstabilkan kendaraan dengan mengurangi kemungkinan sidr-slipping, sedangkan pola Lug pada tepi ban dapat memperbaiki kemampuan pengendaraan dan pengereman.
  • Bagian pola Lug pada pola ini lebih mudah aus tidak merata.


4. Bola Block
Pola Block memiliki tread yang berbentuk dari block yang berdiri sendiri. Pola ini banyak digunakan para ban-ban salju, dan sekarang pola Block mulai digunakan pada ban radial-ply untuk mobil-mobil penumpang.

Pola Block


Pola Block memiliki karakteristik sebagai berikut ini :

  • Mempunyai kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik.
  • Dapat mengurangi slipping dan skidding pada jalan yang tertutup lumpur atau bersalju.
  • Ban cenderung lebih cepat aus jika dibanding dengan Pola Rib dan Lug.
  • Rolling resistance sedikit lebih besar.
  • Tread lebih mudah aus tidak beraturan, terutama pada permukaan jalan yang keras.


Perhatian!
Ban-ban dengan pola unidirectional dimana ban-ban mempunyai pola tread disesuaikan dengan arah putaran ban. Alur kesamping pada ban dibuat searah untuk dapat meningkatkan kemampuan ban pada jalan yang basah. Karena ban lebih mudah membuang air. Jika pemasangan ban arahannya terbalik maka dapat membuat kemampuan ban ini di jalan basah menjadi tidak baik.

JENIS-JENIS BAN

Ban dapat dikelompokkan dalam berbagai cara sebagai berikut ini.

Menurut konstruksinya, ban dikelompokkan sebagai berikut.
Klasifikasi menurut cara penyusunan ply cord yang membentuk carcass ban :

  • Ban bias-ply (cross-ply tire).
  • Ban radial.
  • Ban belted bias.

Klasifikasi menurut cara penyimpanan udara :

  • Ban dengan ban dalam (Tubed).
  • Ban tanpa ban dalam (Tubeless).


Klasifikasi ban menurut cara penyusunan ply-cord

1. Ban Bias
Ban ini dibuat dengan lapisan benang/serat arah miring membentuk sudut 30° – 40° terhadap garis tengah ban. Memiliki tapak (tread) dengan daya serap benturan yang baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. Adapun ketahanan terhadap keausan dan guncangan (rol) tidak sebaik ban radial.

2. Ban Radial
Lapisan serat ban ini tegak lurus dengan garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk/belt (rigid breaker) searah lingkar ban yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid.



Perbedaan Ban Bias dan Ban Radial

Ban Bias :

  • Dinding samping tebal (kaku) dibandingkan dengan ban radial.
  • Telapak kurang kaku dibandingkan dengan ban radial.
  • Dinding samping tebal akan mengurangi kelenturan, setiap gerakan akan mempengaruhi penampang telapak ban.
  • Pada saat menikung, sebagian telapak terangkat, sehingga mengurangi kekuatan kontak telapak dengan permukaan jalan.


Ban Radial :

  • Dinding samping ban tidak tebal (lentur).
  • Telapak ban lebih kaku.
  • Waktu kendaraan menikung, gaya yang menyamping diserap oleh dinding ban yang lentur sehingga tidak mempengaruhi kedudukan telapak ban dengan permukaan jalan.